Senin, 04 Juni 2012

Kosong


Pernahkah kalian merasa menjadi orang yang begitu hampa? Seakan harapan hilang. Tak ada kebahagiaan, kesedihanpun tidak. Segalanya serasa mengambang. Aku sudah bolos magang 2 hari. Alasan klasik, -sakit-. Benar, aku sakit. Tapi bukan sakit secara fisik yang kualami. Ehm, sakit secara rohani. Aku tak tahu apa yang salah. Seakan segalanya tidak benar. Malas benar-benar menggerogoti sampai ke tempat paling dalam. Aku tak suka rasa ini. Tapi aku bingung harus bagaimana.
Sakit ini bermula sejak 1,5 tahun lalu. Saat kekecewaan yang kualami menjadi-jadi. Rasa bahagia itu seakan hanya suatu rasa yang melintas sebentar dan pergi. Bahagia yang penuh kepura-puraan kurasa. Ada beban yang menggantung disana. Segalanya mulai kacau.
Ada satu pertanyaan yang kutujukan pada diriku. Apakah ini wujud kemarahan Allah padaku karena mempermainkannya. Sungguh aku ingin berubah. Tapi, ada hal lain yang seakan-akan menggerakkan diriku untuk tak melakukannya. Apakah setan sudah tinggal di diriku? Aku tak mau seperti ini Ya Allah. Aku ingin harapan-harapan itu kembali.
Setiap kali aku ingin memulai untuk berubah. Ada orang lain yang berkata, “bolehkah kita begini sebentar lagi. Besok pasti berubah.” Sebentar lagi, sebentar lagi, sebentar lagi, dan akhirnya tak terjadi apapun.
Kesombongan seakan menggelayutiku. Aku berkata tentang harapan pada teman-temanku. Padahal diriku yang kosong dengan harapan. Mereka selalu bekerja keras mengejar mimpi-mimpi. Diriku? Menjadi orang pesakitan yang sok sehat. Oh, Tuhan, sungguh aku tak mau begini. Apa yang salah?
Apa ini karena aku durhaka pada orang tuaku? Aku banyak melakukan kesalahan pada mereka. Maafkan aku ibu, bapak, teman-temanku yang sudah aku kecewakan. Allah, aku ingin kedamaian lagi. Kumohon hilangkan kehampaan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogroll