Kamis, 05 April 2012

Pilihan selalu Ada


Kaki sudah melangkah jauh, dan sekarang sampai di penghujung jalan. Keputusan mulai dipertimbangkan. Jalan-jalan lain yang sejak waktu lalu dibersihkan mulai terlihat. Tapi beginilah hidup, persimpanganpun datang lagi. Kedewasaan dituntut untuk keluar. Perubahan demi perubahan tak terasa telah terjadi. Yang lain sudah mulai berjalan, walaupun pelan tapi kepastian tetap terlihat. Sedangkan diriku, masih tetap duduk, menjadi penonton perubahan. Bingung, jalan mana yang harus dipilih.

Keegoisan masih menggelayut, sifat kekanakan masih membekap. Kaki bergerak-gerak ingin lepas. Harus ada keputusan. Harus bisa memilih. Jika waktu lalu hanya bisa menuntut dan kepasrahan, waktu sekarang saatnya diri bertanggungjawab.

Tidak ada yang tetap dalam hidup, segalanya selalu berubah. Hanya perubahan itulah yang tetap. Ya, Allah bimbinglah aku. Satu jalan sudah kulalui, sekarang jalan selanjutnya sudah di depan mata.

Hujan lagi-lagi membasahi tubuh. Sekarang kaki-kaki dituntut bisa berjalan sendiri. Tangan harus bersiap menghalau rintangan yang ada. Tak ada lagi penyangga-penyangga, jika terus mengeluh segalanya hanya akan menggantung. Tak akan segera sampai. Bergerak walaupun perlahan. Atau hanya akan tertinggal di belakang.

Hati masih dalam kebimbangan. "Bukankah kemarin dirimu menuntut untuk sebuah kepercayaan, dan sekaranglah tempatmu membuktikan. Kamu selalu yakin bahwa kamu berbeda. Kamu tak pernah mau disamakan dengan mereka. Sekaranglah saatnya dirimu membuktikan. Segeralah melangkah, pasrahkan jalan di depan pada yang Kuasa dan lihatlah dirimu akan takjub pada keajaiban di depan. Pencipta selalu bersamamu. Yakin. Ayo, segeralah berjalan." Suara-suara di kepala kembali mengingatkan.

Topik lain kembali muncul, "Sekarang bukan waktumu untuk masuk dan bermain-main pada topik itu. Fokuslah pada cita-citamu. Kutanyakan padamu, Apa impianmu? Kamu tulis impianmu dalam satu daftar panjang, tapi mana yang kamu usahakan? Apa usaha yang sudah kamu lakukan? Ayolah mulai serius, untuk apa selalu bermain-main? Kamu sudah memilih jalan ini di masa lalu -walaupun dengan setengah hati- tapi bukankah tetap saja ini pilihanmu? Sekarang waktumu untuk mempertanggungjawabkan. Lekaslah memulai."

Kaca-kaca mulai berembun. Yah, sekarang waktunya untuk berhenti bermain. Bereskan kekacauan di masa lalu. Bukankah, tak ada kata terlambat untuk memperbaiki. Tak boleh ada keluhan lagi. Tersenyum, dan fokus pada impian di masa depan. Hidup harus selalu berjalan walaupun sendiri. Ah, bukankah Pencipta selalu bersama? Bagaimana mungkin bisa kukatakan sendiri? Don't give up for anything! =)

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogroll